Selasa, 05 September 2017

ulasan film

Refrain
Kalau Cinta Jangan Setengah-Setengah
By : Dev

           Refrain adalah sebuah film yang diadaptasi dari sebuah novel laris berjudul sama karangan Winna Efendi. Begitu larisnya, novel tersebut sampai dicetak ulang hingga 16 kali. Namun di bawah tangan dingin sutradara Fajar Nugros, tentu versi film akan ada perbedaan dengan novelnya. Jika dipersentasi, perubahan yang dilakukan sekitar 20%, supaya yang sudah membaca novel Refrain bisa merasakan sesuatu yang segar dari film ini.
Film ini berceritakan tentang persahabatan Niki dan Nata yang sudah terjalin sedari kecil. Keduanya menjejaki masa remaja bersama-sama. Mereka bahkan bertaruh. Siapa yang lebih dulu jatuh cinta, harus segera bercerita. Suatu ketika sekolah mereka kedatangan murid baru yang bernama Ana. Ana ini merupakan anak dari artis favorit Niki.

            Persahabatan Nata dan Niki pun semakin berwarna dengan kedatangan Ana. Tanpa diduga, ternyata Niki disukai oleh Oliver, cowok basket dari sekolah lain. Singkat cerita mereka berpacaran. Hal itu yang membuat Nata cemburu. Nata menyimpan rasa cinta untuk Niki yang tidak disadari oleh Niki. Persahabatan mereka semakin runyam ketika Ana mengutarakan perasaannya kepada Nata. Dengan sedih, Nata mengucapkan bahwa dia mencintai Niki. Niki yang mencuri dengar pembicaraan tersebut sontak kaget. Sejak saat itu hubungan persahabatan Nata dan Niki menjadi berantakan. Mereka tidak bisa lagi sedekat dahulu. Dalam kejauhannya dengan Nata, Niki yang masih berpacaran dengan Oliver bimbang. Di tengah kebimbangannya itu, dia putus dengan Oliver karena Oliver menganggap Niki mencintai Nata.

            Secara umum, film ini saya katakan tidak bagus. Refrain gagal menunjukkan keistimewaannya diantara puluhan film bertema dan beralur sejenis. Setiap scene nya dapat ditebak dengan mudah. Tidak ada adegan klimaksnya. Sehingga emosi yang dibawa juga datar-datar saja. Saat Niki dirundung bimbang atau saat Nata mengungkapkan perasaanya pun terasa datar. Alurnya juga berantakan. Saya katakan film ini ibarat ftv yang biasa ada di tv-tv. Bedanya mungkin ada pada kualitas gambarnya saja. Afgan juga belum berhasil memunculkan karakter Nata. Saya dibuat bingung dengan penokohan Nata ini. Begitupun dengan tokoh Oliver. Sebenarnya saya berharap akan ada dialog puitis romanis dalam film ini. Namun nyatanya nihil. Dialognya datar bahkan seperti tak berperasaan. Tak ada kata-kata indah. Surat cinta Nata pun saya kira akan sangat putis, namun ternyata juga tidak. Sisi romantisnya tidak tersentuh sama sekali. Mungkin kekuatan film ini hanya terletak pada citra Maudy Ayunda dan Afgansyah Reza.

            Di sisi lain, dalam film ini ada pada Maudy Ayunda. Dia berhasil membawa karakter Niki yang tidak jauh beda dengan karakter Kugy-perannya di film sebelumnya. Selain itu yang tak bisa lepas diperhatikan adalah fashion dari Niki. Fashionnya cantik dan menarik. Cocok untuk Maudy Ayunda. Kharisma Afghan juga cukup bermain. Siapa yang tidak betah menonton lesung pipi pria berkacamata ini. Lagu yang dibawakan Afghan di akhir cerita juga cukup bagus. Meskipun liriknya juga tidak begitu dalam.
            Secara keseluruhan, film Refrain berhasil menggambarkan emosi yang manis khas remaja SMA dan bisa memberi pembelajaran lebih tentang arti persahabatan serta cinta sesungguhnya. Duet apik antara Afgan dan Maudy di film ini juga sangat berperan, selain mampu menampilkan kualitas akting yang pas mereka juga berkolaborasi dengan sangat merdu lewat original soundtrack Refrain. Tak ketinggalan, pemandangan kota 'Mozart' Vienna, Austria juga secara gamblang ditampilkan di film ini dan menjadi salah satu pembeda dari kisah di novelnya yang tidak sampai di wilayah tersebut.

1. Refrain

1. Refrain: Ketika Cinta Selalu Pulang Niki dan Nata sepasang sahabat yang selalu bersama sejak kecil dihadapkan oleh konflik hati yang mulai mereka rasakan sejak beranjak remaja. Niki yang memiliki paras cantik ini mengikuti ekskul cheerleaders disekolahnya sehingga membuat ia cukup terkenal dikalangan para lelaki, sedangkan Nata adalah sosok yang Introvert dan selalu menghabiskan waktunya untuk bermain bersama Niki dan belajar. Nata pun menantang Niki dengan mengajukan pertanyaan “siapakah diantara kita yang akan jatuh cinta terlebih dahulu?”. Pada kenyataannya Niki lah yang terlebih dahulu jatuh cinta dan berpacaran dengan Oliver, lantas saja Nata yang menaruh hati kepada Niki merasa kecewa dan kesal dengan sikap Niki yang lebih sering menghabiskan waktunya bersama Oliver. Bila ada pepatah yang mengatakan bahwa cinta sejati selalu menang, pepatah tersebut cocok untuk kisah pada film ini, akhirnya Oliver pun tertangkap basah sedang menggandeng gadis lain di acara prom night dan lantas saja Nata yang melihat kejadian tersebut langsung memukuli Oliver dan mengajak Niki keluar dari acara tersebut. Setelah lulus SMA Nata berniat untuk melanjutkan sekolahnya ke Austria, Niki yang baru mengetahui rencana Nata tersebut setelah Nata pergi pun merasa menyesal dan baru menyadari bahwa ia juga menaruh hati pada Nata, beberapa tahun kemudian Niki pun menyusul Nata ke Austria untuk menemui Nata, dan mereka pun sepakat dengan kalimatnya “It’s always been you” Refrain adalah salah satu film yang mengangkat tema persahabatan menjadi cinta, pada tahun sebelumnya Maudy Ayunda (pemeran Niki) juga pernah bermain pada film Perahu Kertas (2012) dengan genre dan kesuksesan yang sama seperti film Refrain ini. Berbeda dengan Refrain, film Perahu Kertas menyuguhkan penontonnya dengan 2 series film yaitu Perahu kertas 1 dan Perahu Kertas 2, sedangkan pada Refrain hanya ada satu kali series. Menggunakan nama Afghan Syahreza dan Maudy Ayunda yang sedang naik daun untuk mengadaptasi sebuah novel menjadi Film menjadi daya tarik tersendiri pada film ini dan terbukti sukses di perfilman Indonesia yang sama suksesnya dengan penjualan novelnya. Film yang distrudarai oleh Fajar Nugros ini menyuguhkan kisah persahabatan yang sangat erat dengan kehidupan remaja, pada film ini akan sering ditampilkan latar yang bertempat disekolah dan tempat tempat yang sangat familier bagi remaja serta sudut sudut kota jakarta yang di atur dengan cantik. Sekitar 110 menit, penonton akan disuguhkan kisah Niki dan Nata semasa SMA sampai sesudah SMA yang ditata apik oleh sang produser, sayangnya pada film ini tidak ada adegan yang mengisahkan masa kecil Niki dan Nata sehingga penonton hanya bisa menerka- nerka bagaimana keadaan persahabatan mereka saat masih kecil. Bagaimanapun, drama ini sangat Recomended untuk di saksikan para remaja serta orang dewasa yang ingin mengulang memori masa remajanya dan para fans dari pemain film Refrain tersebut yaitu Maudy Ayunda, Afghan Syahreza serta Chelsea Islan yang dewasa ini sangat digandrungi oleh para remaja

2. Struktur teks ulasan film 1

  1. 2. STRUKTUR TEKS ULASAN FILM 1. Orientasi Niki dan Nata sepasang sahabat yang selalu bersama sejak kecil dihadapkan oleh konflik hati yang mulai mereka rasakan sejak beranjak remaja. Niki yang memiliki paras cantik ini mengikuti ekskul cheerleaders disekolahnya sehingga membuat ia cukup terkenal dikalangan para lelaki, sedangkan Nata adalah sosok yang Introvert dan selalu menghabiskan waktunya untuk bermain bersama Niki dan belajar. Nata pun menantang Niki dengan mengajukan pertanyaan “siapakah diantara kita yang akan jatuh cinta terlebih dahulu?”. Pada kenyataannya Niki lah yang terlebih dahulu jatuh cinta dan berpacaran dengan Oliver, lantas saja Nata yang menaruh hati kepada Niki merasa kecewa dan kesal dengan sikap Niki yang lebih sering menghabiskan waktunya bersama Oliver. 2. Intrepretasi Menggunakan nama Afghan Syahreza dan Maudy Ayunda yang sedang naik daun untuk mengadaptasi sebuah novel menjadi Film menjadi daya tarik tersendiri pada film ini dan terbukti sukses di perfilman Indonesia yang sama suksesnya dengan penjualan novelnya. 3. Evaluasi Film yang distrudarai oleh Fajar Nugros ini menyuguhkan kisah persahabatan yang sangat erat dengan kehidupan remaja, pada film ini akan sering ditampilkan latar yang bertempat disekolah dan tempat tempat yang sangat familier bagi remaja serta sudut sudut kota jakarta yang di atur dengan cantik. Sekitar 110 menit, penonton akan disuguhkan kisah Niki dan Nata semasa SMA sampai sesudah SMA yang ditata apik oleh sang produser, sayangnya pada film ini tidak ada adegan yang mengisahkan masa kecil Niki dan Nata sehingga penonton hanya bisa menerka-nerka bagaimana keadaan persahabatan mereka saat masih kecil. 4. Kesimpulan Bagaimanapun, drama ini sangat Recomended untuk di saksikan para remaja serta orang dewasa yang ingin mengulang memori masa remajanya dan para fans dari pemain film Refrain tersebut yaitu Maudy Ayunda, Afghan Syahreza serta Chelsea Islan yang dewasa ini sangat digandrungi oleh para remaja.

3. kaidah kebahasaan

  1. 3. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS ULASAN FILM A. Kata Sifat : 1. Niki yang memiliki paras cantik ini 2. kepada Niki merasa kecewa dan kesal dengan sikap Niki 3. sudut sudut kota jakarta yang di atur dengan cantik B. Konjungsi : 1. Niki dan Nata sepasang sahabat yang selalu bersama sejak kecil 2. Niki yang memiliki paras cantik ini mengikuti ekskul cheerleaders disekolahnya sehingga membuat ia cukup terkenal dikalangan para lelaki, sedangkan Nata adalah sosok yang Introvert dan selalu menghabiskan waktunya untuk bermain bersama 3. bermain bersama Niki dan belajar 4. Menggunakan nama Afghan Syahreza dan Maudy Ayunda C. Kata Benda 1. konflik hati yang mulai mereka rasakan 2. Setelah lulus SMA Nata berniat untuk melanjutkan sekolahnya ke Austria 3. Bila ada pepatah yang mengatakan bahwa cinta sejati selalu menang 4. sudut sudut kota jakarta yang di atur dengan cantik D. Kalimat Simpleks dan Kompleks 1. Niki dan Nata sepasang sahabat yang selalu bersama sejak kecil (Simpleks) 2. Niki yang memiliki paras cantik ini mengikuti ekskul cheerleaders disekolahnya sehingga membuat ia cukup terkenal (Kompleks) 3. Ia cukup terkenal dikalangan para lelaki, sedangkan Nata adalah sosok yang Introvert dan selalu menghabiskan waktunya untuk bermain bersama Niki (Kompleks)

Struktur

No.
Stuktur (Tahap)
Paragraf
1.
  Orientasi
Refrain adalah sebuah film yang diadaptasi dari sebuah novel laris berjudul sama karangan Winna Efendi. Begitu larisnya, novel tersebut sampai dicetak ulang hingga 16 kali. Namun di bawah tangan dingin sutradara Fajar Nugros, tentu versi film akan ada perbedaan dengan novelnya. Jika dipersentasi, perubahan yang dilakukan sekitar 20%, supaya yang sudah membaca novel Refrain bisa merasakan sesuatu yang segar dari film ini.
Film ini berceritakan tentang persahabatan Niki dan Nata yang sudah terjalin sedari kecil. Keduanya menjejaki masa remaja bersama-sama. Mereka bahkan bertaruh. Siapa yang lebih dulu jatuh cinta, harus segera bercerita. Suatu ketika sekolah mereka kedatangan murid baru yang bernama Ana. Ana ini merupakan anak dari artis favorit Niki.
2.
Tafsiran Isi
Persahabatan Nata dan Niki pun semakin berwarna dengan kedatangan Ana. Tanpa diduga, ternyata Niki disukai oleh Oliver, cowok basket dari sekolah lain. Singkat cerita mereka berpacaran. Hal itu yang membuat Nata cemburu. Nata menyimpan rasa cinta untuk Niki yang tidak disadari oleh Niki. Persahabatan mereka semakin runyam ketika Ana mengutarakan perasaannya kepada Nata. Dengan sedih, Nata mengucapkan bahwa dia mencintai Niki. Niki yang mencuri dengar pembicaraan tersebut sontak kaget. Sejak saat itu hubungan persahabatan Nata dan Niki menjadi berantakan. Mereka tidak bisa lagi sedekat dahulu. Dalam kejauhannya dengan Nata, Niki yang masih berpacaran dengan Oliver bimbang. Di tengah kebimbangannya itu, dia putus dengan Oliver karena Oliver menganggap Niki mencintai Nata.

3.
Evaluasi 1
Secara umum, film ini saya katakan tidak bagus. Refrain gagal menunjukkan keistimewaannya diantara puluhan film bertema dan beralur sejenis. Setiap scene nya dapat ditebak dengan mudah. Tidak ada adegan klimaksnya. Sehingga emosi yang dibawa juga datar-datar saja. Saat Niki dirundung bimbang atau saat Nata mengungkapkan perasaanya pun terasa datar. Alurnya juga berantakan. Saya katakan film ini ibarat ftv yang biasa ada di tv-tv. Bedanya mungkin ada pada kualitas gambarnya saja. Afgan juga belum berhasil memunculkan karakter Nata. Saya dibuat bingung dengan penokohan Nata ini. Begitupun dengan tokoh Oliver. Sebenarnya saya berharap akan ada dialog puitis romanis dalam film ini. Namun nyatanya nihil. Dialognya datar bahkan seperti tak berperasaan. Tak ada kata-kata indah. Surat cinta Nata pun saya kira akan sangat putis, namun ternyata juga tidak. Sisi romantisnya tidak tersentuh sama sekali. Mungkin kekuatan film ini hanya terletak pada citra Maudy Ayunda dan Afgansyah Reza.

4.
Evaluasi 2
Di sisi lain, dalam film ini ada pada Maudy Ayunda. Dia berhasil membawa karakter Niki yang tidak jauh beda dengan karakter Kugy-perannya di film sebelumnya. Selain itu yang tak bisa lepas diperhatikan adalah fashion dari Niki. Fashionnya cantik dan menarik. Cocok untuk Maudy Ayunda. Kharisma Afghan juga cukup bermain. Lagu yang dibawakan Afghan di akhir cerita juga cukup bagus. Meskipun liriknya juga tidak begitu dalam.
5.
Rangkuman
Secara keseluruhan, film Refrain berhasil menggambarkan emosi yang manis khas remaja SMA dan bisa memberi pembelajaran lebih tentang arti persahabatan serta cinta sesungguhnya. Duet apik antara Afgan dan Maudy di film ini juga sangat berperan, selain mampu menampilkan kualitas akting yang pas mereka juga berkolaborasi dengan sangat merdu lewat original soundtrack Refrain. Tak ketinggalan, pemandangan kota 'Mozart' Vienna, Austria juga secara gamblang ditampilkan di film ini dan menjadi salah satu pembeda dari kisah di novelnya yang tidak sampai di wilayah tersebut.